Jejak Langkah Produk Unit Link di Indonesia


Bursa Efek; Booming pasar modal Asia. (Foto: Erman)
Ketika pasar modal mulai booming di Asia, pada saat itu pula produkunit link di Asia mengalami kebangkitan. Hal itulah yang mendasari produk unit link sampai dengan saat ini mulai tumbuh. Angga Bratadharma
Bogor–Minat masyarakat akan produk unit link mulai merangkak naik semenjak pasar modal di kawasan Asia mulai mencuri perhatian khalayak luas karena hasil investasinya. Akhirnya selepas 1970-an produk unit linkmulai mengikuti pertumbuhan seiring dengan pertumbuhan pasar modal, termasuk di Indonesia.
Ketika pasar modal mulai booming di Asia, pada saat itu pula produk unit linkdi Asia mengalami kebangkitan. Hal itulah yang mendasari produk unit linksampai dengan saat ini mulai tumbuh dan menjadi primadona, terutama di Indonesia.
Booming pasar modal di tahun 1970-an yang diikuti perkembangan unit trust (reksa dana) adalah awal mula bangkitnya unit link di Asia. Itu sejarah awal mulai maraknya unit link di Asia”, jelas Pengamat Asuransi Kapler A. Marpaung, dalam Media Workshop Sinarmas MSIG Life, bertajuk ‘Membedah dan Mendalami Unit Link di Indonesia’, di Hotel Rancamaya, Ciawi, Bogor, Jumat, 10 Oktober 2014.
Kapler menjelaskan bahwa pada awalnya perusahaan asuransi jiwa mengaitkan produk asuransi jiwanya secara tidak langsung dengan reksadana, namun lama kelamaan produk tersebut menjadi satu kesatuan dalam kontrak polis. “Produk inilah yang kemudian dikenal dengan nama produk unit link“, ujar Kapler.
Seiring waktu, lanjut Kapler, produk unit link mulai menawarkan hasil investasi yang menggiurkan, diluar proteksi yang diberikan. Bahkan, pertumbuhan investasi sebanyak 20% tiap tahunnya masih memberikan stimulus positif untuk masyarakat menempatkan dananya di produk unit link.
“Kebetulan juga return investasi tiap tahunnya tumbuh rata-rata 20%. Ini menjadi alat ukur masyarakat untuk memilih produk unit link“, tukas Kapler.
Perkembangan produk unit link di Indonesia sendiri mulai dipasarkan pada awal 1997. Tiga perusahaan asuransi jiwa yang pertama memasarkan secara berurutan adalah Prudential Life Assurance, Manulife Financial dan AIA Indonesia. Pada 1998 sudah terdapat 16 perusahaan asuransi jiwa yang memasarkan unit link, dengan tambahan Sun Life, Sewu New York, Zurich, AIG Lippo, Panin Life, ING Aetna, MAA Life, BNI Jiwasraya, Jiwasraya, Allianz Life, BDNI Life, dan Adi Sarana Wanaartha. Di tahun 2014, terdapat sebanyak 41 perusahaan asuransi jiwa yang menjual unit link dengan jumlah produk sebanyak 426 jenis.
Pada 2013, kontribusi unit link di industri asuransi jiwa mencapai 55,6%, sementara kontribusi produk tradisional hanya sebesar 44,4%. Kontribusi jalur distribusinya sendiri sebanyak 43% berasal dari agen asuransi, 35%bancassurance, dan alternatif distribusi sebanyak 22%. (*)

No comments

Powered by Blogger.