Allianz Utama Buka Peluang Kerja Sama Asuransi Kredit


Kantor Asuransi; Perlu kajian mendalam. (Foto: Erman)

Tidak dipungkiri bahwa berbisnis di asuransi akan selalu ada klaim yang datang dari nasabah. Untuk menekan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, maka perlu ada kajian secara mendalam. Angga Bratadharma
Jakarta–Potensi bisnis asuransi kredit memang terbuka lebar, namun bukan berarti perusahaan asuransi sembarangan dalam melakukan kajian terhadap calon nasabah. Jika sembarangan, bukan keuntungan yang didapat melainkan kebuntuan.
Tidak dipungkiri memang bahwa berbisnis di asuransi akan selalu ada klaim yang datang dari nasabah. Untuk menekan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, maka perlu ada kajian secara mendalam dan matang.
Head of Credit Insurance Division Allianz Utama, Ricky S. Natapradja menilai, berbisnis produk asuransi kredit harus dilakukan secara baik dan penuh perhitungan. Jika pemasaran produk asuransi kredit sembarangan, maka tingkat rasio klaimnya bisa melebihi perolehan premi yang didapat dari nasabah.
“Klaim bisa tinggi karena underwriting atau evaluasi risikonya tidak prudent.Namanya juga manusia. Penjualannya asal gebuk”, kata Ricky, saat menjelaskan mengenai Asuransi Kredit, di Jakarta, Rabu, 18 Juni 2014.
Menurutnya, salah bila perusahaan asuransi berfokus pada perolehan nasabah dan premi terkait asuransi kredit. Tidak ada salahnya perusahaan asuransi benar-benar melakukan kajian terhadap calon nasabah asuransi kredit. Kajian secara matang akan memberikan keuntungan.
“Kita sebenarnya lebih senang bekerjasama dengan bank, karena bank sudah memiliki data untuk nasabah mereka. Asuransi kredit yang kita berikan akan menguntungkan bila perusahaan seperti bank”, jelas Ricky. (*)

No comments

Powered by Blogger.