Allianz Indonesia Kantongi Laba Rp520 Miliar

1 May 2014 10:06 WIB
Paparan Kinerja Allianz; Kontrak bancassurance habis. (Foto: Zidni Hasan)
Meski perekonomian 2013 mengalami perlambatan, terutama di akhir tahun namun tidak secara signifikan memengaruhi kinerja Allianz Indonesia. Angga Bratadharma
Jakarta–Allianz Indonesia membukukan pendapatan premi bruto (Gross Written Premium) gabungan dari bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan kerugian sebesar Rp9,07 triliun pada 2013. Dengan pendapatan tersebut, Allianz Indonesia mencatat laba sebesar Rp520 miliar.
Perolehan laba itu naik dibandingkan 2012 yang hanya Rp393 miliar. Sedangkan untuk pencapaian pendapatan premi tersebut mengalami peningkatan sebanyak 3% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp8,84 triliun.
Country Manager & Presiden Direktur Allianz Life Indonesia, Joachim Wessling menyatakan, terdapat dua faktor yang memengaruhi kinerja Allianz Indonesia pada 2013, yakni pertama perubahan situasi dan kondisi makro ekonomi Indonesia. Kedua, habisnya kontrak kerja sama Allianz Indonesia dengan salah satu bank di Indonesia dalam bentuk bancassurance.
Kendati ada faktor-faktor tersebut, namun diakui Joachim bahwa Allianz Indonesia terus berupaya agar kinerja terus cemerlang hingga akhir 2014. Peningkatan terhadap kepuasan dan pelayanan kepada nasabah terus dilakukan agar bisnis Allianz Indonesia berjalan secara berkesinambungan.
“Kami telah membuktikan komitmen dan kepercayaan para nasabah kami melalui pembayaran klaim. Allianz Indonesia tercatat telah membayarkan total klaim dan manfaat sebesar Rp4,56 triliun”, kata Joachim, saat paparan kinerja keuangan Allianz Indonesia tahun 2013, di Jakarta, Selasa, 29 April 2014.
Dari total pertumbuhan perolehan premi bruto gabungan tersebut, bisnis asuransi jiwa dan kesehatan mengalami pertumbuhan yang moderat. Sementara untuk bisnis asuransi umum membukukan pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan periode pada 2012.
Sampai dengan akhir 2013, total aset gabungan bisnis asuransi jiwa dan asuransi umum mencapai Rp23 triliun atau mengalami peningkatan sebanyak 9,5% dari Rp20,9 triliun pada 2012.
“Secara keseluruhan, hasil ini menunjukkan kekuataan tekad kami untuk terus bertumbuh di tengah-tengah kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami perlambatan”, tandas Joachim. (*)

No comments

Powered by Blogger.