Premi Asuransi Jiwa Capai Rp 94 Triliun, Tumbuh 24%
Premi Asuransi Jiwa Capai Rp 94 Triliun, Tumbuh 24%
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan premi didukung oleh pendapatan new business, premi tradisional yang bisa menyaingi premi unit linked.
Pendapatan premi produksi baru (new business premium) hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 67,65 triliun, naik 28,4% dari sebelumnya Rp 52,6 triliun.
Sementara premi new business tradisional mencatat pertumbuhan 71% menjadi Rp 33,9 triliun. Sedangkan premi new business dari unit linked Rp 33,73 triliun, naik tipis 2,68% dari sebelumnya Rp 32,85 triliun.
Di sisi lain, pendapatan premi lanjutan sekitar Rp 26,78 triliun. Pendapatan premi lanjutan unit linked masih mendominasi, dengan sumbangan Rp 15,24 triliun. Untuk premi lanjutan tradisional Rp 11,53 triliun.
Khusus pendapatan dari non premi mencapai Rp 16,18 triliun, turun dari periode sebelumnya Rp 26,45 triliun. Hal ini terjadi karena sumbangan pendapatan hasil investasi turun 43,89%. Tahun lalu investasi pada non premi hanya Rp 18,42 triliun dari sebelumnya Rp 23,92 triliun.
"Dengan catatan new business, artinya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengantisipasi risiko dan membeli produk asuransi meningkat," kata Hendrisman di Jakarta, Jumat (9/3/2012).
AAJI juga mencatat total investasi sepanjang 2011 naik 25,5% menjadi Rp 197,54 triliun dari periode sebelumnya Rp 154,34 triliun. Investasi obligasi, sun dan reksadana adalah instrumen yang paling banyak ditempatkan pelaku industri.
Istrumen pasar modal ini mencapai Rp 149,22 trilun, atau mencakup 75,49% dari total investasi. Investasi diatas mengalami peningkatan 21,17% dari periode 2010 Rp 123,07 triliun.
Total aset industri asuransi jiwa juga naik 28,8% menjadi Rp 225,25 triliun. Sementara, cadangan teknis naik 23,63% menjadi Rp 177,88 triliun dari periode sebelumnya. Satu lagi, total tertanggung (insured) juga naik 50,03% dibanding tahun 2010 atau sekitar 49.817.996 orang.
Agen Asuransi Berlesensi Harus 500 Ribu Pada 2014
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sadar bahwa agen asuransi adalaj ujung tombak bisnis. Untuk itu AAJI menargetkan seluruh agen asuransi dapat berlesensi 100%, atau mencatat 500 ribu agen berlesensi pada 2014.
"Kami akan terus tingkatkan sesuai. dengan target AAJI, memiliki 500 ribu agen berlisensi di 2014," tegas ketua umum Hendrisman Rahim
Tercatat hingga akhir 2011 industri asuransi jiwa baru memiliki 258.399 agen. "Kami sendiri telah memiliki fasilitas sertifikasi yang sangat mumpuni, dan bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota," terang Direktur Eksekutif AAJI, Benny Waworuntu.
Post a Comment