Ini Langkah-langkah Memilih Produk Asuransi


JAKARTA, KOMPAS.com - Asuransi jiwa saat ini memiliki beragam jenis produk. Oleh sebab itu, Anda perlu melihat mana produk yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai salah pilih produk bahkan salah pilih agen asuransi. Untuk itu, Anda perlu mengetahui sejumlah hal yang perlu dilakukan dalam memilih produk asuransi yang tepat.

CEO TGRM Financial Planning Services, Taufik Gumulya, kepada Kompas.com, di Jakarta, mengemukakan beberapa hal yang perlu diamati nasabah yang mau memilih produk asuransi jiwa. "Kalau bicara asuransi jiwa, kita itu harus lihat perusahaan asuransinya dulu. Sebelum kita mengkalkulasikan kebutuhan-kebutuhan uang pertanggungannya berapa," ujar Taufik.

Kenapa perusahaan menjadi hal yang harus diperhatikan pertama kali oleh nasabah? Menurut Taufik, tidak sedikit perusahaan asuransi yang tutup atau tidak bertahan lama. Sementara asuransi bukan hanya milik nasabah yang memiliki produk asuransi semata. "Karena anda membeli suatu untuk masa depan keluarga loh, bukan masa depannya dia. Jadi ahli warisnya," tambah dia.

Nah, setelah memilih perusahaan yang jelas, maka nasabah harus melihat risk based capital (RBC) perusahaan asuransi. Secara sederhana, RBC merupakan suatu ukuran yang memcerminkan tingkat keamanan finansial perusahaan asuransi. Semakin besar rasionya, semakin sehat pula kondisi keuangan perusahaan.

"RBC-nya itu minimum 125 persen," tegas Taufik. Artinya, persentase tersebut mengindikasikan perusahaan masih dapat membayar, jika suatu hari nanti semua nasabahnya melakukan klaim. "Masih ada spare (sisa) 25 persen, sederhananya gitu, sekalipun ada formulasi khusus (untuk menghitungnya)," tambah dia.

Kemudian, lanjut dia, baru nasabah mengkalkulasikan dirinya secara nilai ekonomis. Ini karena asuransi jiwa diperlukan bagi mereka yang mempunyai nilai ekonomis. "Jadi, anak-anak belum tepat untuk diasuransi jiwa, karena belum ada nilai ekonomisnya. Kecuali anak tersebut, menjadi selebriti (atau) menjadi bintang iklan, itu lain cerita," terangnya.

Begitu pula dengan orang tua yang mempunyai anak-anak dengan kondisi mapan tidak tepat dikasih asuransi jiwa. "Jadi lebih tepat ke mereka yang usia produktif dalam hal ini. Kalau asuransi jiwa seperti itu," ungkap Taufik.

Perhitungan nilai ekonomis diri nasabah nantinya akan berpengaruh pada perhitungan uang pertanggungan. Ini mengingat jika nasabah meninggal dunia, maka uang pertanggungan akan keluar dan diterima oleh ahli waris.

Mengenai uang pertanggungan, ia menegaskan, uang tersebut harus bisa menjadi modal keluarga untuk melangsungkan masa depannya. Baik untuk biaya pendidikan anak, biaya operasional rumah tangga hingga pensiun.

"Jadi, pertama kali saya menyarankan, (jika) Anda mau ambil asuransi jiwa lihat perusahaannya, karena ini untuk masa depan anak anda, istri anda, atau usaha anda. Setelah itu anda hitung nilai ekonomisnya. Di situ pilih produknya dengan benar," tegas Taufik.

No comments

Powered by Blogger.