[Tips] Memilih Asuransi Pendidikan Anak

Anak adalah anugerah yang menebarkan aura kebahagiaan bagi keluarga.

Anak sekaligus juga adalah titipan Sang Maha Kuasa sehingga anak sejatinya adalah amanah yang harus dirawat, dibimbing dan dibesarkan dengan cinta.

Karenanya adalah sebuah kewajiban bagi orang tua untuk mempersiapkan pendidikannya sebaik mungkin. Untuk menggapai asa di masa depan.

Salah satu instrumen perencanaan yang mendukung persiapan masa depan anak adalah dengan asuransi pendidikan.

banyak orang tua yang sebelum menikah, tidak begitu hirau dengan asuransi, bahkan mungkin antipati, namun saat memiliki anak, mulai terbersit niat untuk mencari tahu asuransi pendidikan.

Saat ini beragam produk asuransi pendidikan anak yang ditawarkan. Mulai yang murni asuransi pendidikan dengan proteksi asuransi jiwa maupun dengan ‘embel-embel’ investasi maupun dengan manfaat tambahan proteksi kesehatan bagi pemegang polis.

Banyaknya produk asuransi, di satu sisi membuat alternatif untuk pilihan jenis asuransi makin terbuka, namun juga menuntut pemahaman yang lebih memadai dari calon konsumen agar selektif dalam memilih yang sesuai dengan kebutuhan. Perlu menjadi konsumen yang cerdas dalam merespon tawaran layanan produk asuransi yang disodorkan oleh para agen asuransi.

Sangat disarankan untuk mempelajari dengan cermat persyaratan dan biaya yang timbul atas jenis produk yang dipilih, sehingga tidak sesal kemudian,

Khusus untuk asuransi pendidikan anak, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Kemampuan/ alokasi dana yang dianggarkan. Sehingga meminimalisasi kemungkinan gagal membayar sehingga kepesertaan menjadi hangus
  2. Jangan terpaku karena nama besar perusahaan yang memberikan penawaran, tapi lebih fokus pada produk yang sesuai kebutuhan
  3. Bagi yang concern pada persoalan religi, hendaknya memilih produk asuransi yang memang terekomendasi sertifikasi secara syariah. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memberikan label syariah, namun sebetulnya masih sebatas unit usaha syariah [UUS] belum sebagai institusi syariah yang mandiri [spin off] dari perusahaan induknya yang seringkali bukan perusahaan yang berbasis syariah.
  4. Pilihlah perusahaan asuransi yang memudahkan konsumen dari segi pencairan / klaim. Mengingat sebetulnya perusahaan asuransi tak lebih adalah pihak pengelola, keputusan tetap pada konsumen yang memiliki dana.
  5. Perlu menggali informasi yang detail sebelum memutuskan untuk memilih produk tertentu dari perusahaan asuransi.

Khusus untuk asuransi pendidikan anak, ada beberapa yang yang perlu dipertimbangkan sebelum dipilih

  1. Berapa besar biaya pengelolaan [loading fee] dari produk tersebut, ini penting karena akan mempengaruhi nominal yang didapatkan
  2. Bacalah dengan teliti ilustrasi yang diberikan oleh perusahaan asuransi, jangan ragu untuk banyak bertanya bila sekiranya banyak informasi di dalamnya yang tidak diketahui
  3. Jangan menjadikan besaran nilai dana dalam ilustrasi sebagai patokan, karena banyak perusahaan berlindung dalam klausul bahwa hal tersebut semata-mata hanya ilustrasi yang sesungguhnya tergantung hasil pada waktu pencairan

Kalaupun memang awam dalam asuransi, sementara anda cukup sibuk, tidak cukup waktu untuk mempelajari lebih dalam mengenai asuransi, [mungkin] perlu diniatkan saja bahwa itu adalah sebuah ikhtiar untuk masa depan anak agar lebih baik ketimbang kedua orang tuanya.

Bukankah agama juga mengajarkan, sebagai orang tua, kita dilarang untuk mewariskan generasi yang lemah. Baik lemah ilmu pengetahuan maupun lemah kemampuan financial.

Secara eksplisit menganjurkan untuk berdaya. Karena kalau kita berada dalam kondisi fakir [ilmu & harta] maka kita akan cenderung jatuh kedalam lembah kekufuran

Dan mempersiapkan masa depan anak secara dini dan cermat adalah sebuah amanah yang tak boleh ditunda. Harus disegerakan.

No comments

Powered by Blogger.