3 Skenario pada Asuransi Pendidikan

3 Skenario pada Asuransi Pendidikan

Program persiapan dana pendidikan anak, atau yang sering disebut asuransi pendidikan, harus memuat sekurang-kurangnya tiga skenario pada orangtua:

1) Orangtua sehat-selamat-sejahtera

2) Orangtua tidak bisa bekerja karena cacat total/sakit kritis

3) Orangtua meninggal dunia, entah secara normal atau karena kecelakaan.

Skenario mana pun yang terjadi, dana pendidikan anak harus tetap tersedia.

Bagaimana skenario pada anak? Skenario pada anak hanya satu, yaitu sehat-selamat-sejahtera. Anak tidak perlu skenario kedua apalagi ketiga. Jika anak mengalami skenario kedua, mungkin ia akan sulit belajar di sekolah yang normal. Jika anak mengalami skenario ketiga, jelas ia tidak bisa bersekolah lagi. Jadi buat apa disiapkan dana pendidikan?

Selama ini rata-rata program asuransi pendidikan sudah memuat tiga skenario ini, namun dengan sejumlah kekurangan, antara lain.

  1. Dana tahapan pendidikannya kurang banyak, tidak cukup membayar biaya masuk sekolah. Mengapa? Karena uangnya cuma ditabungkan, tidak diinvestasikan. Kita tahu, biaya pendidikan selalu naik setiap tahun (faktor inflasi). Satu-satunya cara mengalahkan inflasi hanyalah investasi.
  2. Jika orangtua meninggal, uang pertanggungannya kecil, tidak cukup membayar biaya total pendidikan anak sampai lulus kuliah. Uang pertanggungan jiwa orangtua seharusnya cukup besar, setidaknya memenuhi untuk membiayai total pendidikan anak sampai lulus kuliah. Makanya sebelum ikut asuransi pendidikan, hitung dulu berapa kebutuhan total biaya pendidikan anak. Yang dihitung bukan biaya pendidikan saat ini, tapi biaya pada saat masuknya nanti. Dan untuk menghitung ini diperlukan asumsi kenaikan harga, misalnya 10 persen.

Selain itu ada satu kesalahan besar yang kerap terjadi, yaitu asuransi pendidikan diatasnamakan anak. Mengapa? Sebab anak tidak perlu skenario ketiga. Asuransi pendidikan hakikatnya adalah asuransi jiwa, sehingga skenario ketiga ini tidak mungkin dihapuskan. Yang butuh skenario ketiga hanyalah orangtua (ayah atau ibu).

No comments

Powered by Blogger.