Kenapa Askes Allianz Dipisah dari Unit Link?

Kenapa Askes Allianz Dipisah dari Unit Link?

Allianz memisahkan asuransi kesehatan dari produk unit link. Asuransi kesehatan di Allianz merupakan asuransi murni tanpa unsur investasi. Masa pembayaran satu tahun, masa berlaku satu tahun, dan bisa diperpanjang sampai umur 70 tahun. Tidak ada pengembalian premi sedikit pun kepada nasabah jika kepesertaan berakhir. Hangus. Sedikit hiburan bagi peserta hanyalah no claim bonus 20% (askes konvensional) dan surplus dana tabarru (askes syariah), yang memotong tarif premi saat perpanjangan.

Faktor Inflasi

Mengapa askes Allianz dipisahkan dari unit link? Penyebab utamanya adalah faktor inflasi (kenaikan harga). Kita tahu, inflasi di sektor kesehatan termasuk yang paling tinggi, terutama di komponen biaya konsultasi dokter dan harga obat-obatan. Kenaikannya tidak bisa diprediksi.

Plan askes yang memadai untuk biaya berobat tahun ini, kemungkinan besar tidak cukup lagi pada 5-10 tahun mendatang. Tetap dengan satu plan saja untuk seumur hidup, misalnya kelas kamar 200 ribu saja, adalah kesetiaan yang menggelikan. Maka plan askes perlu ditinjau ulang setiap 5 atau 10 tahun.

Jika askes-nya berada dalam unit link (sebagai rider), jelas perubahan plan ini akan mengganggu nilai unit secara signifikan. Akibatnya, ilustrasi yang diberikan pada proposal di awal kepesertaan menjadi tidak akurat lagi, sehingga rencana pembayaran premi 10 tahun pun bisa gagal.

Dengan dipisahnya askes dari unit link, peserta memiliki keleluasaan untuk mengubah plan askesnya kapan pun diperlukan, tanpa memengaruhi nilai unit dari unit link-nya.

Klaim Askes yang Tinggi

Selain itu ada faktor lain yang juga bisa memperpanjang masa pembayaran premi jika askes berada di dalam unit link, yaitu potensi klaim askes yang tinggi. Rider lain seperti kecelakaan dan sakit kritis mungkin hanya dialami sekali seumur hidup, atau malah tidak pernah, dan asuransi dasar (kematian) pun paling banyak hanya bisa klaim satu kali. Tapi berobat bisa terjadi berkali-kali.

Oleh karena itu, jika peserta sering menggunakan kartu askesnya, besar kemungkinan perusahaan asuransi akan menaikkan biaya asuransi lebih tinggi dari seandainya peserta tidak pernah klaim. Ini bukan salah perusahaan asuransi, dan kita tidak bisa menganggap mereka sewenang-wenang. Sejak awal, dari beberapa askes-sebagai-rider-unit-link yang pernah saya lihat, mereka telah mencantumkan dua klausul penting.

1. Masa berlaku tidak dijamin.

Misalnya di proposal tercantum masa berlaku sampai usia 65 atau 75 tahun, maka pada kenyataannya belum tentu bisa sampai usia itu. Kalau peserta sering memakai kartu askesnya untuk berobat, perusahaan akan berpikir untuk meneruskan atau tidak rider tsb. Apalagi jika peserta sudah terkena penyakit kritis, di mana orang kalau sudah kena sakit kritis pasti bakal jadi langganan dokter, jelas perusahaan tidak mau rugi terus.

2. Biaya asuransi tidak dijamin.

Ilustrasi nilai tunai yang tertera di proposal sudah mencantumkan semua biaya, termasuk biaya rider askes per bulan. Namun itu adalah ilustrasi jika biaya bergerak pada tataran normal, yaitu jika askesnya tidak pernah atau jarang dipakai. Lagi-lagi, jika nasabah sering berobat, perusahaan akan meninjau ulang tarif asuransi untuk tahun berikutnya. Jika mereka masih berbaik sangka dengan prospek kesehatan nasabah, perpanjangan rider akan diberikan tapi dengan ongkos yang lebih mahal.

Berbeda dengan rider askes, masa berlaku rider yang lain umumnya dijamin sampai akhir. Saya bilang “umumnya”, karena ada juga unit link yang tidak menjamin masa berlaku rider-ridernya. Makanya hati-hati sebelum membeli, kalau perlu minta contoh polis sebelum memutuskan. []

No comments

Powered by Blogger.