Menyiapkan Dana Pendidikan untuk Anak Anda


Menyiapkan Dana Pendidikan untuk Anak Anda


Tahun ajaran baru seperti yang tengah berlangsung saat ini, seringkali membuat orangtua “pusing tujuh keliling” untuk menyiapkan dana pendidikan bagi buah hatinya. Hal ini tidak akan terjadi jika segala sesuatunya telah dipersiapkan secara matang. Caranya? Awali dengan menentukan akan di sekolah mana si anak disekolahkan. Ini beberapa tips yang disampaikan perencana keuangan Ligwina Hananto, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Harus surfing kebutuhan kita berapa. Harus tahu tujuan financial untuk apa? Produk harus melayani tujuan.
Pertama, rencanakanlah pendidikan anak dengan menentukan tujuan sekolah, melakukan survei biaya dan membuat rencana keuangan.

1. Tentukan sekolah Dengan menentukan di sekolah mana anak ditempatkan, orangtua akan mengetahui kisaran dana yang dibutuhkan. Ini bagian dari perencanaan dini terhadap masa depan pendidikan anak.

“Tentukan tujuan. Tujuan itu dalam arti, di sekolah mana anak akan sekolah. Ngobrol dengan pasangan, dimana ya sekolahnya? Kita bisa melakukan survei berapa besar dana yang dibutuhkan dengan mengetahui berapa kenaikan dana pendidikan di sekolah itu setiap tahunnya. Kenaikannya harus diproyeksikan berapa persen setiap tahun,” kata Ligwina.

2. Mengetahui elemen dana pendidikan Elemen dana pendidikan diantaranya uang masuk dan uang SPP bulanan. Ligwina mencontohkan, dari sebuah riset terhadap beberapa sekolah di DKI Jakarta, kenaikan uang masuk antara 0-20 persen. Sementara, untuk uang bulanan minimal mengalami kenaikan 7 persen setiap tahunnya.

3. Memilih produk investasi dana pendidikan Nah, bagian ini yang harus dilakukan secara cermat: menentukan dan memilih akan diinvestasikan ke dalam produk apa dana pendidikan. Menurut Ligwina, yang terpenting adalah memilih produk yang bisa memenuhi target dana pendidikan yang kita butuhkan. Hal ini bisa dilakukan setelah orangtua mengetahui ilustrasi besaran dananya.

“Tabungan, asuransi, reksa dana adalah alat. Harus surfing kebutuhan kita berapa. Harus tahu tujuan financial untuk apa? Produk harus melayani tujuan. Kalau ngomongin tujuan harus ada angka. Sebab, orangtua itu selalu mendadak “mellow” kalau sudah bertemu dengan produk yang ada kata “pendidikan”. Kalau memilih investasi, dengan catatan mau mengambil risiko, pilihannya investasi atau menabung,” ujarnya.

Ia memberikan catatan atas beberapa pilihan investasi dana pendidikan. Pertama, tabungan pendidikan, keunggulannya ada jangka waktu, teratur, didiplin dan ada jaminan hasil. Akan tetapi, tabungan pendidikan tidak cocok untuk jangka panjang.

“Kalau sudah membuka tabungan pendidikan, tidak perlu ditutup. Tetapi, ganti tujuan saja,” kata Ligwina.

Kedua, memilih asuransi pendidikan mendapatkan benefit asuransi dan ada jaminan hasil. Namun, terkadang, nilai tunai yang dijamin tidak sesuai dengan tujuan.

Dan ketiga, reksa dana. “Reksa dana bisa mengalahkan inflasi dan cocok untuk berbagai jangka waktu. Tetapi, tidak ada jaminan hasil. Ingat inflasi pendidikan bisa mencapai sampai dengan 20 persen per tahun,” ujarnya.

Pada intinya, kata Ligwina, jangan asal membeli produk. Tentukan tujuan dan pilihlah produk yang sesuai dengan kebutuhan.

No comments

Powered by Blogger.