Asuransi Tradisional vs. Asuransi Non-Tradisional

Saat ini, di mana kebutuhan akan asuransi makin meningkat. Kita sebagai konsumen Asuransi dituntut untuk dapat memilah mana produk Asuransi terbaik yang paling cocok dengan karakter dan kebutuhan kita. Apalagi pilihannya sekarang sangat banyak. Salah pilih, bisa menyesal seumur hidup.

Asuransi sendiri dibagi dalam 2 jenis, yaitu asuransi tradisional dan non tradisional.

Asuransi tradisional.
Ciri khasnya adalah manfaatnya pasti. Misalkan untuk asuransi pendidikan, tahun ke-sekian nasabah akan mendapatkan uang sekian. Nominalnya sudah pasti, tidak akan ada perubahan lagi.

Asuransi non-tradisional,
yaitu asuransi yang dipadu dengan wadah investasi. Disebut juga unit link. Asuransi model begini, besar manfaatnya sangat tergantung pada kondisi investasi dan alokasi investasi yang kita pilih.

Cocok tidaknya seorang nasabah dengan produk yang ia gunakan sangat tergantung kejelian seorang agen asuransi. Seyogyanya, pada saat si agen menawarkan produknya, iaharus memahami kebutuhan si nasabah dan karakternya. Dari sekian banyak produk yang dimiliki perusahaan tempat si agen bekerja, ia tahu mana yang terbaik untuk nasabah, karena tidak semua orang cocok memakai produk yang sama. Amat disayangkan jika si agen hanya mengejar keuntungan jangka pendek saja (baca: komisi), karena kontrak asuransi adalah kontrak jangka panjang.

Di sini, nasabah juga perlu pandai memilah, apakah sebuah produk Asuransi ini memang tepat untuknya, ataukah si agen hanya menjual janji surga, alias manfaat yang ditawarkan tidak sesuai dengan yang tercantum dalam polis.

Jika anda bingung, maka langkah yang harus anda lakukan adalah:

  • mendengarkan dengan seksama penjelasan si agen saat presentasi proposal
  • meminta agen agar dapat memberikan kopi contoh polis Asuransi untuk produk tersebut, sehingga kita dapat cross-check, apakah manfaat yang dijelaskan sama seperti bunyi kontrak hukumnya
  • mencari pembanding dari asuransi lain

Mendengarkan referensi kenalan kita memang tidak ada salahnya, hanya perlu diingat, penjelasan pihak ketiga bisa jadi bikin rancu pemahaman kita, dan juga tidak selalu apa yang dirasa cocok untuk orang lain juga cocok untuk diri kita. Mungkin lebih tepat mendengarkan referensi dari kenalan adalah untuk masalah pelayanan. Apakah asuransi X yang dipakai si kenalan memiliki pelayanan yang cepat dan prima, atau malah suka mengulur-ulur waktu


sumber

No comments

Powered by Blogger.